Sekjen Apresiasi Video Animasi Karya Mahasiswa UIN Suska Riau
By Admin
nusakini.com--Sejumlah video animasi karya para mahasiswa Fakultas Teknik Informatika UIN Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau ditampilkan pada ajang temu Rektor UIN dan IAIN se Indonesia di Riau.
Hadir pada acara ini, Rektor UIN Suska Riau, Mundzir Hitami, Plt. Gubernur Riau, Kapolres Kota Pekanbaru, Para Rektor dan Ketua PTKIN, para Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan, serta para Kepala Lembaga dan pejabat UIN Susqa.
Nur Syam mengapresiasi mengapresiasi perkembangan karya inovasi para mahasiswa UIN Suska dalam bentuk video animasi. “Melalui video animasi ini, maka akan dapat dihasilkan beberapa karya yang dapat menjadi “alternative” bagi pengembangan peranimasian di Indonesia. Saya tentu sangat mendambakan lahirnya karya animasi berbasis religious,” terang Nur Syam, Sabtu (24/02).
“Sekarang ini, dunia animasi khususnya tayangan untuk anak-anak masih dikuasi barat. Mereka mengusung tradisi dan kesenian Barat yang terkadang tidak relevan dengan dunia kita, keindonesiaan,” sambungnya.
Menurut Nur Syam, dunia animasi saat ini dikuasai animasi barat. Mulai dari produk Chu Chu TV, Om Nom Stories, BabyBus, dan lainnya, semua dibanjiri produk barat. India, Thailand, dan Malaysia mulai berkembang. Malaysia dengan Ipin dan Upin. India dengan Shiva, dan Thailand dengan Gazoon, cerita lucu tentang dunia hewan.
“Kita sungguh membutuhkan tayangan video yang berbasis kids. Jika kita buka video anak-anak ini di Youtube, maka pemirsanya jutaan orang. Artinya, bahwa tayangan video anak-anak sudah menjadi kebutuhan,” tuturnya.
“Sudah seharusnya kita juga berupaya untuk mengembangkan animasi dalam kerangka menyelamatkan anak-anak Indonesia dari tayangan yang kurang relevan dengan budaya Indonesia,” lanjutnya.
Nur Syam berharap, UIN menjadikan animasi sebagai salah programnya. Produk animasi yang sangat baik dan menarik tentu bisa menjadi daya tarik khusus bagi para siswa. Jika guru menerangkan dan menjelaskan lalu diperkuat dengan animasi yang menarik, maka dipastikan bahwa program pembelajaran akan menjadi sangat dimunati oleh para siswa.
“Kita harus berlomba menghasilkan animasi pendidikan dalam kerangka memperkuat metode dan media pembelajaran di era sekarang. Pendidikan agama juga harus menggunakan animasi. Misalnya ketika mengajarkan shalat, mengajarkan mengaji Kitab Suci, maka yang sungguh diperlukan ialah memberikan sentuhan animasi untuk memperkuatnya,” tandasnya.(p/ab)